Pages

Minggu, 08 Maret 2015



Dasar-Dasar Holtikultura
TANAMAN KHAS DI SETIAP PROVINSI DI INDONESIA
OLEH :
KELOMPOK 5
Nama                    NIM
Andi Fahreza                            1305101050094
Putri Zulnovani Piliang               1305101050095
Haura Nanda Riska                   1305101050097
Rafifuddin                                1305101050100

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2014



DASAR – DASAR HOLTIKULTURA
Tanaman Khas di Setiap Provinsi Indonesia

1.Bunga Cempaka (Jeumpa),Khas Provinsi Aceh
   jeumpa (NAD).png  Bunga-Cempaka-Wangi-Identitas-Kota-Aceh.jpg
          Bunga Jeumpa (Michelia champaka) atau disebut juga Cempaka Kuning, merupakan satu dari sekitar 50 spesies anggota genus Michelia. Bunga Jeumpa merupakan pohon atau perdu yang mempunyai tinggi antara 3 – 6 meter.  Memiliki bunga yang berbau wangi dan berwarna oranye, kuning atau putih krem, berukuran agak besar, helaian bunganya tersusun dalam untaian yang banyak. Buahnya coklat terdiri atas 2-6 biji. Minyak bunga ini digunakan sebagai bahan parfum. Bunga Jeumpa merupakan flora identitas (maskot) provinsi Aceh.
            Untuk mengembangbiakkan bunga ini, anda hanya perlu menanam bijinya, ia kemudian akan tumbuh sekitar 3 bulan kemudian dan mulai berbunga setelah tanaman berusia kurang lebih 5 tahun. Selain sebagai bahan pembuat minyak wangi, kadang bunga Jeumpa dipakai sebagai campuran untuk membuat minuman tradisional, berita baiknya lagi, bunga ini masih banyak kita temui karena habitatnya yang masih tumbuh subur serta banyak orang yang suka menanam Bunga Jeumpa ini untuk dipelihara dan dikembangbiakkan untuk dijadikan koleksi.
            Selain terkenal karena kecantikan dan aroma wanginya, Cempaka Wangi ternyata juga dipakai untuk pengobatan tradisional yang juga bermanfaat bagi kesehatan. Misalnya, jenis Cempaka Kuning berkhasiat bagi wanita untuk membantu proses pemulihan setelah persalinan, mengobati kencing tidak lawas, serta mengobati demam selsema.

2.Bunga Kenanga,Khas Provinsi Sumatra Utara
   kenanga 1.jpg  kenanga.jpg

            Bunga kenanga ditetapkan sebagai tumbuhan khas, maskot, atau flora identitas provinsi Sumatera Utara. Bunga Kenanga adalah bunga dari famili Annonaceae yang mempunyai ciri khas aroma yang wangi. Karena itulah bunga ini kerap disuling untuk dijadikan minyak wangi. Pun kerap dipergunakan sebagai pelengkap acara-acara adat dan keagamaan. Termasuk dipergunakan sebagai salah satu bunga tabur saat berziarah.
            Tanaman Kenanga (Cananga odorata) yang ditetapkan menjadi flora identitas Sumatera Utara tumbuh tersebar dari Thailand hingga Australia bagian Utara, juga di India dan pulau-pulau di Pasifik sampai ke Hawaii. Di Indonesia, tanaman kenanga tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kenanga dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 1200 m dpl., menghendaki iklim panas dengan curah hujan antara 300 – 500 mm sinar matahari yang cukup dengan suhu 25 – 30 °C.
            Manfaat Kenanga (Cananga odorata). Tanaman Kenanga dimanfaatkan terutama bunganya. Bunga kenanga yang bearoma wangi dan harus dengan baunya yang khas dapat disuling menjadi parfum dan bahan kosmetika lainnya. Bahkan sejak dahulu telah dipergunakan sebagai pengharum tubuh, rambut, pakaian maupun ruangan.



3.Bunga Pukul empat,khas provinsi Lampung
   bunga-ashar-mirabilis-jalapa.jpg  kembang-pukul-empat.jpg

            Dinamakan bunga ashar atau asar dan kembang pukul empat lantaran kebiasaan bunga ini yang mekar pada sore hari sekitar pukul empat sehingga pada jaman dulu masyarakat Lampung menggunakannya sebagai pertanda masuknya waktu sholat Ashar. Karena itu bunga ashar atau kembang pukul empat sering ditanam di pekarang atau di depan surau.
            Bunga ashar dikenal juga sebagai kembang pukul empat atau Four o’clock plant yang dalam bahasa latin disebut Mirabilis jalapa L. Meskipun bunga ashar atau kembang pukul empat bukan bunga asli Indonesia melainkan berasal dari Meksiko, namun bunga ashar ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Lampung.
            Salah satu manfaat bunga ashar adalah sebagai tanaman obat. Beberapa bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai obat antara lain daun Mirabilis jalapa yang berkhasiat sebagai obat bisul dan akarnya yang dapat digunakan untuk mengobati sembelit dan bengkak. Manfaat lain adalah bijinya yang dapat dijadikan bedak setelah menambahkannya dengan bahan-bahan lain.
           


4.Pohon Nagasari,khas provinsi Bangka Belitung
   nagasari.jpg  nagasari 1.jpg

            Tumbuhan yang mempunyai nama ilmiah Palaquium rostratum adalah identitas Provinsi Bangka Belitung.
            Pohon berukuran sedang yang dapat tumbuh sampai mencapai tinggi 30 m, batang lurus, diameter batang dapat mencapai 65 cm, batang tanpa cabang sampai sepanjang 20 m, memiliki akar papan pada bagian pangkal batang. Permukan kulit batang memanjang, agak bersisik, berwarna coklat keabu-abuan. Bagian dalam kulit batang berwarna merah kecoklatan sampai merah. Daun berbentuk jorong, berukuran 4,5-12,5 cm x 1-4 cm, berwarna putih pada bagian permukaan bawah, pertulangan daun tidak tampak jelas, panjang tangkai daun 4-8 mm. Bunga soliter atau berpasangan, berukuran menyilang 9 cm. Buah berbentuk jorong, panjang 3,5 cm, diikat oleh kelopak bunga yang persisten. Nagasari tumbuh pada hutan hujan dataran rendah pada ketinggian 0-500 m dpl., tapi juga dapat ditemukan sampai pada ketinggian 1.300 m dpl.
            Merupakan sumber utama kayu nagasari, kayu untuk konstruksi berat, dan juga untuk lantai serta furniture, dan bantalan rel kereta api. Pohon nagasari ditanam, selain untuk memperoleh kayunya, juga sebagai tanaman hias.

5.Palem Merah,khas provinsi jambi
   palem merah.jpg   plm merah.jpg

            Palem merah (Cyrtostachys lakka Becc.) adalah tanaman hias populer yang biasa dijumpai di pekarangan rumah. Nama merah diambil dari warna pelepah daunnya yang merah pekat menyala. Palem merah sekarang menjadi salah satu tumbuhan langka karena eksploitasi besar-besaran di hutan Sumatra dan Malaya, tempat asalnya Terdapat varian yang sekarang dianggap sebagai varietas, yang dikenal sebagai palem jingga (C. renda Blume).
            Provinsi Jambi memilih dan menetapkan Pinang Merah sebagai flora khas (Flora Identitas Provinsi) mereka. Palem Merah adalah tumbuhan dari famili Arecaceae (palem-paleman) yang kerap ditanam sebagai tanaman hias.
            Palem Merah kerap disebut juga sebagai Pinang Merah atau Pinang Lipstik. Sedang dalam bahasa Inggris dinamai dengan Lipstick Palm, Scarlet Palm, Sealing Wax Palm, Red Palm, dan Sumatra Wax Palm. Nama latin tumbuhan ini adalah Cyrtostachys renda Blume dengan nama sinonim Areca erythrocarpa H.Wendl., Areca erythropoda Miq., Bentinckia renda (Blume) Mart., Cyrtostachys lakka Becc., Pinanga purpurea Miq., Pinanga rubricaulis Linden, dan Ptychosperma coccinea Teijsm. & Binn.
           


6.Bunga Sedap Malam Khas Provinsi Jawa Timur
   sedap malam.jpg  sedap-malam.jpg

            Sedap malam (Polianthes tuberosa, bahasa Melayu: sundal malam) adalah tumbuhan hijau abadi dari suku Agavaceae. Minyak dari bunga ini digunakan dalam pembuatan parfum. Nama tuberosa menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki umbi (tuber). Saat ini dikenal sekitar 12 spesies dari genus Polianthes.Bunga sedap malam biasa mekar di malam hari. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Meksiko. Bangsa Astek mengenalnya dengan nama omixochitl, "bunga tulang".
            Tanaman ini menjadi cirri khas dari provinsi jawa timur. Nama bunga ini di India bagian timur adalah ratkirani, yang berarti "ratu malam". Di Singapura bunga ini dinamakan xinxiao, yang berarti "tempat ngengat hinggap". Di Persia, bunga ini disebut maryam, yang merupakan nama umum bagi anak perempuan. Bunga ini juga digunakan di Hawaii untuk pengantin dan dahulu di zaman Viktoria digunakan sebagai bunga kuburan. Harum bunga ini digambarkan sebagai kompleks, eksotis, manis, dan khas bunga.
            Tanaman ini tumbuh hingga 45 cm dan menghasilkan rumpun bunga putih. Daunnya panjang dan berwarna hijau muda yang mengumpul di pangkal batangnya.Genus tanaman ini masih berkerabat dekat dengan Manfreda.




7.Pohon Cendana Khas Nusa Tenggara Timur
   cendaa oke.jpg   cendana.jpg

            Pohon cendana pada abad ke-15 menjadi daya tarik bagi bangsa Eropa untuk memburunya di Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya pulau Sumba. Konon karena pohon cendana inilah pulau sumba kemudian mendapatkan julukan sebagai Sandalwood Island. Pohon cendana pula yang kemudian ditetapkan sebagai flora identitas provinsi NTT. Sayangnya pohon cendana saat ini mulai langka, IUCN Redlist pun memasukkannya sebagai spesies vulnerable.
Cendana (Santalum album) memiliki batang berukuran kecil hingga sedang dengan diameter mencapai 40 cm dan tinggi mencapai 20 meter, dan kerap menggugurkan daun. Batangnya bulat agak berlekuk-lekuk. Tajuk pohonnya ramping atau melebar. Kulitnya kasar dan berwarna cokelat tua. Batang yang sudah tua berbau harum.
            Cendana tumbuh di tanah yang panas dan kering terutama di tanah yang banyak kapurnya pada ketinggian hingga 1.200 m dpl. Cendana merupakan tumbuhan hemiparasit (setengah parasit) yaitu bersifat parasit hanya dalam sebagian tahap perkembangannya. Pada awal masa pertumbuhannya kecambah pohon cendana membutuhkan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.
            anaman cendana merupakan komoditi yang potensial bagi perekonomian. Nilai ekonomi yang tinggi dari cendana dihasilkan dari kandungan minyak (santalo) dalam kayu yang beraroma wangi yang khas. Minyak cendana dihasilkan dari hasil penyulingan kayu, dan digunakan sebagai bahan obat-obatan dan bahan minyak wangi (parfum). Kayunya dipergunakan sebagai bahan industri kerajinan seperti ukir-­ukiran, patung, kipas, tasbih, dan lain-lain.
8.Anggrek Serat Khas Provinsi Sulawesi Tenggara
   aaa sera.jpg   serat.jpg

            Suku Orchidaceae. Anggrek ini banyak dimanfaatkan untuk bahan dasar anyaman tradisional yang khas, dibentuk untuk kotak perhiasan, tas tangan, dan untuk hiasan tepi tikar. Cara pengolahannya adalah. umbi semunya dikumpulkan untuk dibelah-belah memanjang dan dipipihkan. Pita-pita yang diperoleh sewaktu masih basah dililitkan pada sebatang balok bulat, sesudah kering akan terbentuk bahan anyaman yang halus, mengkilap, dan kuning keemasan serta dapat diwarnai. Karena bahan bakunya makin sukar diperoleh di lapangan, maka hasil kerajinan dari bahan
Anggrek Serat tersebut menjadi mahal. Tumbuhan epifit ini umbi semunya tumbuh merumpun dengan rimpang beruas pendek sehingga membentuk roset seperti paku sarang burung dan menarik untuk dipelihara sebagai tanaman hias. Daunnya tunggal berbentuk lanset, bunganya keluar dari lipatan pangkal daun, berkelopak dan daun mahkota yang sempit .memanjang berwarna kekuningan. Bunga muncul setelah penurunan suhu malam hari yang cukup rendah. Dalam setahun dapat berbunga 3 kali atau lebih. Anggrek serat dapat dikembangbiakkan dengan membelah-belah rumpunnya, atau dengan bijinya. Diplocaulobium utile belum banyak dibudidayakan karena bunganya tidak tahan lama. Anggrek ini tumbuh baik di daerah panas, pada ketinggian 0- 150 m dpl.Anggrek serat ini merupakan tanaman khas atau mascot dari provinsi Sulawesi tenggara.

9.Pohon Lontar Khas Sulawesi Selatan
   lontar 2.JPG  lontar.jpg

            Simbol persahabatan dan perdamaian. Salah satu flora yang banyak tumbuh di daerah pantai Sulawesi Selatan adalah tanaman Lontar. Di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, tanaman ini tumbuh bergerombol.meskipun bukan merupakan tanaman yang sengaja dibudidayakan oleh masyarakat setempat, tetapi tanaman Lontar dipilih sebagai flora identitas Propinsi Sulawesi Selatan. Salah satu pertimbangannya adalah jika ditinjau dari segi budaya, tanaman Lontar memiliki nilai khas bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
            Pohon Siwalan (Lontar) merupakan pohon palma (Palmae dan Arecaceae) yang kokoh dan kuat. Berbatang tunggal dengan ketinggian mencapai 15-30 cm dan diameter batang sekitar 60 cm. Daunnya besar-besar mengumpul dibagian ujung batang membentuk tajuk yang membulat. Setiap helai daunnya serupa kipas dengan diameter mencapai 150 cm. Tangkai daun mencapai panjang 100 cm.
            Buah Lontar (Siwalan) bergerombol dalam tandan dengan jumlah sekitar 20-an butir. Buahnya bulat dengan diameter antara 7-20 cm dengan kulit berwarna hitam kecoklatan. Tiap butirnya mempunyai 3-7 butir daging buah yang berwarna kecoklatan dan tertutupi tempurung yang tebal dan keras.
10.Pohon Gandaria Khas Jawa Barat

   gandaria.jpg  gandaria oke.jpg
            Gandaria merupakan nama pohon dan buah yang mempunyai nama latin (ilmiah) Bouea macrophylla. Pohon gandaria juga ditetapkan sebagai flora identitas dari provinsi Jawa Barat, mendampingi macan tutul (Panthera pardus) yang ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Jawa Barat.Ciri-ciri. Pohon gandaria (Bouea macrophylla) mempunyai tinggi hingga mencapai 27 meter. Pohon yang ditetapkan sebagai flora identitas Jawa Barat ini memiliki tajuk yang membulat, rimbun dengan untaian daunnya yang berjuntai. Pohon ini lambat pertumbuhannya.
            Pemanfaatan. Gandaria dimanfaatkan mulai dari buah, daun, hingga batangnya. Buah gandaria yang masih muda banyak dimanfaatkan sebagai rujak atau sebagai campuran pada sambal gandaria yang banyak diminati di Jawa Barat (Sunda). Buah Gandaria yang masih muda dapat pula diramu menjadi rujak Kanistren yang dipergunakan dalam upacara Tebus Wetengan pada saat wanita sunda hamil 7 bulan. Selain dibuat asinan dan sirup buah gandaria yang sudah matang juga dapat dikonsumsi (dimakan) langsung. Daun gandaria yang masih muda sering kali dimanfaatkan sebagai lalap. Sedangkan batang pohon gandaria bisa digunakan sebagai papan dan bahan bangunan lainnya. Di samping manfaat dari buah, daun, dan batang (kayu) gandaria. Pohon ini juga cocok ditanam di halaman sebagai tanaman peneduh karena memiliki tajuk yang lebat. So, gak ada salahnya ikut berpartisipasi dalam program one man one tree sekaligus mensukseskan tahun 2010 sebagai Tahun internasional Biodiversity dengan menanam pohon gandaria.
11.Tanaman Sirih Khas Kepulauan Riau.
   sirih mas vru.jpg  rih mana imbang.jpg
            Sirih merupakan tanaman khas atau Flora Identitas provinsi Kepulauan Riau. Tanaman yang konon asli Indonesia dan tumbuh merambat pada batang pohon lain ini ditetapkan sebagai maskot (identitas) provinsi kepulauan ini.

            Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

            Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap
12.Bunga Bangkai Khas Bengkulu
   200px-Titan-arum1web.jpg   index.jpg

            Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.
            Bunga bangkai sekarang telah tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang muncul seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian banyak pengunjung. Uniknya banyak pengunjung datang untuk "menikmati bau"nya.


13.Anggrek Larat Khas Maluku
   54033.jpg  anggrek-larat-dendrobium-phalaenopsis.jpg

            Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) termasuk anggrek langka dari Maluku. Bahkan anggrek Larat termasuk satu dari 12 spesies anggrek langka yang dilindungi di Indonesia. Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) juga ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Maluku. Anggrek ini dinamakan Anggrek Larat karena pertama kali ditemukan di pulau Larat, Tanimbar, Maluku. Namun karena keindahannya, semakin hari anggrek larat semakin langka di habitat aslinya.
Anggrek Larat yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Cooktown Orchid, berkerabat dekat dengan beberapa jenis anggrek lainnya seperti Anggrek Merpati, Anggrek Albert, Anggrek Stuberi, Anggrek Jamrud, Anggrek Karawai, dan Anggrek Kelembai. Dalam bahasa latin tumbuhan ini dikenal sebagai Dendrobium phalaenopsis dengan sinonim Vappodes phalaenopsis, dan Dendrobium bigibbum.
Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) yang pertama kali di temukan di pulau Larat, Maluku tumbuh baik di daerah panas, pada ketinggian antara 0 – 150 m dpl. Di habitat aslinya, Anggrek yang dijadikan bunga maskot provinsi Maluku ini tumbuh pada pohon-pohonan dan karang-karangan kapur yang mendapat sinar matahari cukup.

14.Tanaman Cengkeh Khas Maluku Utara
   cnkh.jpg  cnkha.jpg

            Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.
Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara. Pohon cengkih merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkih akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm.Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan.




15.Tanaman Matoa Khas Papua
   220px-Matoa.jpg  matoa.jpg
            Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman khas Papua dan menjadi flora identitas Provinsi Papua Barat. Matoa termasuk ke dalam famili Sapindaceae. Pohon matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup keras. Tinggi pohon 50 m, akar papan tingginya mencapai 5 m, daun majemuk berseling, bersirip genap, tangkai daun panjang ± 1 m, anak daun 4 – 13 pasang bentuknya bundar memanjang dengan tepi yang bergerigi. Mahkota bunga agak berbulu pada bagian luar, kelopak bunga agak menyatu.
            Tanaman ini mudah diperbanyak/ dikembang biakkan melalui biji, dan cara lain seperti cangkok serta okulasi. Matoa tumbuh di daerah yang sejuk atau dengan kata lain lebih mudah tumbuh di pada ketinggian 900 – 1700 m dpl, topografi datar atau miring, meskipun dapat pula tumbuh di dataran rendah, dengan waktu berbunga bulan Juli – Agustus dan berbuah pada bulan November – Februari.
            Di Papua sendiri pohon matoa sebenarnya tumbuh secara liar di hutan-hutan. Ini adalah sejenis tumbuhan rambutan, atau dalam ilmu biologi disebut berasal dari keluarga rambutan-rambutanan (Sapindaceae). Sedangkan jenisnya dalam bahasa latin disebut pometia pinnata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar