TANAMAN
KHAS DI SETIAP PROVINSI DI INDONESIA
OLEH
:
KELOMPOK
5
Nama NIM
Andi
Fahreza 1305101050094
Putri
Zulnovani Piliang 1305101050095
Haura
Nanda Riska
1305101050097
Rafifuddin 1305101050100

PRODI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM
– BANDA ACEH
2014
DASAR – DASAR HOLTIKULTURA
Tanaman Khas di Setiap Provinsi Indonesia
1.Bunga Cempaka (Jeumpa),Khas
Provinsi Aceh


Bunga Jeumpa (Michelia
champaka) atau disebut juga Cempaka Kuning,
merupakan satu dari sekitar 50 spesies anggota genus Michelia.
Bunga Jeumpa merupakan pohon atau perdu yang mempunyai tinggi antara 3 – 6
meter. Memiliki bunga yang berbau wangi dan berwarna oranye, kuning atau
putih krem, berukuran agak besar, helaian bunganya tersusun dalam untaian yang
banyak. Buahnya coklat terdiri atas 2-6 biji. Minyak bunga ini digunakan
sebagai bahan parfum. Bunga Jeumpa merupakan flora identitas (maskot) provinsi
Aceh.
Untuk mengembangbiakkan bunga ini,
anda hanya perlu menanam bijinya, ia kemudian akan tumbuh sekitar 3 bulan
kemudian dan mulai berbunga setelah tanaman berusia kurang lebih 5 tahun.
Selain sebagai bahan pembuat minyak wangi, kadang bunga Jeumpa dipakai sebagai
campuran untuk membuat minuman tradisional, berita baiknya lagi, bunga ini
masih banyak kita temui karena habitatnya yang masih tumbuh subur serta banyak
orang yang suka menanam Bunga Jeumpa ini untuk dipelihara dan dikembangbiakkan
untuk dijadikan koleksi.
Selain terkenal karena kecantikan
dan aroma wanginya, Cempaka Wangi ternyata juga dipakai untuk pengobatan
tradisional yang juga bermanfaat bagi kesehatan. Misalnya, jenis Cempaka Kuning
berkhasiat bagi wanita untuk membantu proses pemulihan setelah persalinan,
mengobati kencing tidak lawas, serta mengobati demam selsema.
2.Bunga
Kenanga,Khas Provinsi Sumatra Utara


Bunga kenanga ditetapkan sebagai
tumbuhan khas, maskot, atau flora identitas provinsi Sumatera Utara. Bunga
Kenanga adalah bunga dari famili Annonaceae yang mempunyai ciri khas aroma yang
wangi. Karena itulah bunga ini kerap disuling untuk dijadikan minyak wangi. Pun
kerap dipergunakan sebagai pelengkap acara-acara adat dan keagamaan. Termasuk
dipergunakan sebagai salah satu bunga tabur saat berziarah.
Tanaman Kenanga (Cananga odorata)
yang ditetapkan menjadi flora identitas Sumatera Utara tumbuh
tersebar dari Thailand hingga Australia bagian Utara, juga di India dan
pulau-pulau di Pasifik sampai ke Hawaii. Di Indonesia, tanaman kenanga tersebar
hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kenanga dapat tumbuh baik di dataran
rendah hingga ketinggian 1200 m dpl., menghendaki iklim panas dengan curah
hujan antara 300 – 500 mm sinar matahari yang cukup dengan suhu 25 – 30 °C.
Manfaat Kenanga (Cananga odorata).
Tanaman Kenanga dimanfaatkan terutama bunganya. Bunga kenanga yang bearoma
wangi dan harus dengan baunya yang khas dapat disuling menjadi parfum dan bahan
kosmetika lainnya. Bahkan sejak dahulu telah dipergunakan sebagai pengharum tubuh,
rambut, pakaian maupun ruangan.
3.Bunga
Pukul empat,khas provinsi Lampung


Dinamakan bunga ashar atau asar dan
kembang pukul empat lantaran kebiasaan bunga ini yang mekar pada sore hari
sekitar pukul empat sehingga pada jaman dulu masyarakat Lampung menggunakannya
sebagai pertanda masuknya waktu sholat Ashar. Karena itu bunga ashar atau
kembang pukul empat sering ditanam di pekarang atau di depan surau.
Bunga ashar dikenal juga sebagai
kembang pukul empat atau Four o’clock plant yang dalam bahasa latin
disebut Mirabilis jalapa L. Meskipun bunga ashar atau kembang pukul
empat bukan bunga asli Indonesia melainkan berasal dari Meksiko, namun bunga
ashar ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Lampung.
Salah satu manfaat bunga ashar
adalah sebagai tanaman obat. Beberapa bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat antara lain daun Mirabilis jalapa yang berkhasiat sebagai obat
bisul dan akarnya yang dapat digunakan untuk mengobati sembelit dan bengkak.
Manfaat lain adalah bijinya yang dapat dijadikan bedak setelah menambahkannya
dengan bahan-bahan lain.
4.Pohon
Nagasari,khas provinsi Bangka Belitung


Tumbuhan yang mempunyai nama ilmiah Palaquium
rostratum adalah identitas Provinsi Bangka Belitung.
Pohon berukuran sedang yang dapat
tumbuh sampai mencapai tinggi 30 m, batang lurus, diameter batang dapat
mencapai 65 cm, batang tanpa cabang sampai sepanjang 20 m, memiliki akar papan
pada bagian pangkal batang. Permukan kulit batang memanjang, agak bersisik,
berwarna coklat keabu-abuan. Bagian dalam kulit batang berwarna merah
kecoklatan sampai merah. Daun berbentuk jorong, berukuran 4,5-12,5 cm x 1-4 cm,
berwarna putih pada bagian permukaan bawah, pertulangan daun tidak tampak
jelas, panjang tangkai daun 4-8 mm. Bunga soliter atau berpasangan, berukuran
menyilang 9 cm. Buah berbentuk jorong, panjang 3,5 cm, diikat oleh kelopak
bunga yang persisten. Nagasari tumbuh pada hutan hujan dataran rendah pada
ketinggian 0-500 m dpl., tapi juga dapat ditemukan sampai pada ketinggian 1.300
m dpl.
Merupakan sumber utama kayu
nagasari, kayu untuk konstruksi berat, dan juga untuk lantai serta furniture,
dan bantalan rel kereta api. Pohon nagasari ditanam, selain untuk memperoleh
kayunya, juga sebagai tanaman hias.
5.Palem
Merah,khas provinsi jambi


Palem merah (Cyrtostachys lakka Becc.)
adalah tanaman hias populer yang biasa dijumpai di pekarangan rumah. Nama merah
diambil dari warna pelepah daunnya yang merah pekat menyala. Palem merah
sekarang menjadi salah satu tumbuhan langka karena eksploitasi besar-besaran di
hutan Sumatra dan Malaya, tempat asalnya Terdapat varian yang sekarang dianggap
sebagai varietas, yang dikenal sebagai palem jingga (C. renda Blume).
Provinsi Jambi memilih dan
menetapkan Pinang Merah sebagai flora khas (Flora Identitas Provinsi) mereka.
Palem Merah adalah tumbuhan dari famili Arecaceae (palem-paleman) yang kerap
ditanam sebagai tanaman hias.
Palem Merah kerap disebut juga
sebagai Pinang Merah atau Pinang Lipstik. Sedang dalam bahasa Inggris dinamai
dengan Lipstick Palm, Scarlet Palm, Sealing Wax Palm, Red
Palm, dan Sumatra Wax Palm. Nama latin tumbuhan ini adalah Cyrtostachys
renda Blume dengan nama sinonim Areca erythrocarpa H.Wendl., Areca
erythropoda Miq., Bentinckia renda (Blume) Mart., Cyrtostachys
lakka Becc., Pinanga purpurea Miq., Pinanga rubricaulis
Linden, dan Ptychosperma coccinea Teijsm. & Binn.
6.Bunga
Sedap Malam Khas Provinsi Jawa Timur


Sedap malam (Polianthes
tuberosa, bahasa Melayu: sundal malam) adalah tumbuhan hijau abadi dari suku
Agavaceae. Minyak dari bunga ini digunakan dalam pembuatan parfum. Nama
tuberosa menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki umbi (tuber). Saat ini dikenal
sekitar 12 spesies dari genus Polianthes.Bunga sedap malam biasa mekar di malam
hari. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Meksiko. Bangsa Astek mengenalnya
dengan nama omixochitl, "bunga tulang".
Tanaman ini menjadi cirri khas dari provinsi jawa timur.
Nama
bunga ini di India bagian timur adalah ratkirani, yang berarti "ratu
malam". Di Singapura bunga ini dinamakan xinxiao, yang berarti
"tempat ngengat hinggap". Di Persia, bunga ini disebut maryam, yang
merupakan nama umum bagi anak perempuan. Bunga ini juga digunakan di Hawaii
untuk pengantin dan dahulu di zaman Viktoria digunakan sebagai bunga kuburan.
Harum bunga ini digambarkan sebagai kompleks, eksotis, manis, dan khas bunga.
Tanaman ini tumbuh hingga 45 cm dan menghasilkan rumpun
bunga putih. Daunnya panjang dan berwarna hijau muda yang mengumpul di pangkal
batangnya.Genus tanaman ini masih berkerabat dekat dengan Manfreda.
7.Pohon Cendana Khas
Nusa Tenggara Timur


Pohon cendana pada abad ke-15 menjadi daya tarik bagi
bangsa Eropa untuk memburunya di Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya pulau
Sumba. Konon karena pohon cendana inilah pulau sumba kemudian mendapatkan
julukan sebagai Sandalwood Island. Pohon cendana pula yang kemudian
ditetapkan sebagai flora identitas provinsi NTT. Sayangnya pohon cendana saat ini
mulai langka, IUCN Redlist pun memasukkannya sebagai spesies vulnerable.
Cendana (Santalum
album) memiliki batang berukuran kecil hingga sedang dengan diameter
mencapai 40 cm dan tinggi mencapai 20 meter, dan kerap menggugurkan daun.
Batangnya bulat agak berlekuk-lekuk. Tajuk pohonnya ramping atau melebar.
Kulitnya kasar dan berwarna cokelat tua. Batang yang sudah tua berbau harum.
Cendana tumbuh di tanah yang panas dan kering terutama di
tanah yang banyak kapurnya pada ketinggian hingga 1.200 m dpl. Cendana
merupakan tumbuhan hemiparasit (setengah parasit) yaitu bersifat parasit
hanya dalam sebagian tahap perkembangannya. Pada awal masa pertumbuhannya
kecambah pohon cendana membutuhkan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya.
Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.
anaman cendana merupakan komoditi yang potensial bagi
perekonomian. Nilai ekonomi yang tinggi dari cendana dihasilkan dari kandungan
minyak (santalo) dalam kayu yang beraroma wangi yang khas. Minyak cendana
dihasilkan dari hasil penyulingan kayu, dan digunakan sebagai bahan obat-obatan
dan bahan minyak wangi (parfum). Kayunya dipergunakan sebagai bahan industri
kerajinan seperti ukir-ukiran, patung, kipas, tasbih, dan lain-lain.
8.Anggrek Serat Khas
Provinsi Sulawesi Tenggara


Suku
Orchidaceae. Anggrek ini banyak dimanfaatkan untuk bahan dasar anyaman
tradisional yang khas, dibentuk untuk kotak perhiasan, tas tangan, dan untuk
hiasan tepi tikar. Cara pengolahannya adalah. umbi semunya dikumpulkan untuk
dibelah-belah memanjang dan dipipihkan. Pita-pita yang diperoleh sewaktu masih
basah dililitkan pada sebatang balok bulat, sesudah kering akan terbentuk bahan
anyaman yang halus, mengkilap, dan kuning keemasan serta dapat diwarnai. Karena
bahan bakunya makin sukar diperoleh di lapangan, maka hasil kerajinan dari
bahan
Anggrek Serat tersebut menjadi mahal. Tumbuhan epifit ini umbi
semunya tumbuh merumpun dengan rimpang beruas pendek sehingga membentuk roset
seperti paku sarang burung dan menarik untuk dipelihara sebagai tanaman hias.
Daunnya tunggal berbentuk lanset, bunganya keluar dari lipatan pangkal daun,
berkelopak dan daun mahkota yang sempit .memanjang berwarna kekuningan. Bunga
muncul setelah penurunan suhu malam hari yang cukup rendah. Dalam setahun dapat
berbunga 3 kali atau lebih. Anggrek serat dapat dikembangbiakkan dengan
membelah-belah rumpunnya, atau dengan bijinya. Diplocaulobium utile belum
banyak dibudidayakan karena bunganya tidak tahan lama. Anggrek ini tumbuh baik
di daerah panas, pada ketinggian 0- 150 m dpl.Anggrek serat ini merupakan
tanaman khas atau mascot dari provinsi Sulawesi tenggara.
9.Pohon
Lontar Khas Sulawesi Selatan


Simbol persahabatan dan
perdamaian. Salah satu flora yang banyak tumbuh di daerah pantai Sulawesi
Selatan adalah tanaman Lontar. Di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, tanaman
ini tumbuh bergerombol.meskipun bukan merupakan tanaman yang sengaja
dibudidayakan oleh masyarakat setempat, tetapi tanaman Lontar dipilih sebagai
flora identitas Propinsi Sulawesi Selatan. Salah satu pertimbangannya adalah
jika ditinjau dari segi budaya, tanaman Lontar memiliki nilai khas bagi
masyarakat Sulawesi Selatan.
Pohon Siwalan (Lontar) merupakan
pohon palma (Palmae dan Arecaceae) yang kokoh dan kuat. Berbatang
tunggal dengan ketinggian mencapai 15-30 cm dan diameter batang sekitar 60 cm.
Daunnya besar-besar mengumpul dibagian ujung batang membentuk tajuk yang
membulat. Setiap helai daunnya serupa kipas dengan diameter mencapai 150 cm.
Tangkai daun mencapai panjang 100 cm.
Buah Lontar (Siwalan) bergerombol
dalam tandan dengan jumlah sekitar 20-an butir. Buahnya bulat dengan diameter
antara 7-20 cm dengan kulit berwarna hitam kecoklatan. Tiap butirnya mempunyai
3-7 butir daging buah yang berwarna kecoklatan dan tertutupi tempurung yang
tebal dan keras.
10.Pohon
Gandaria Khas Jawa Barat


Gandaria merupakan nama pohon dan
buah yang mempunyai nama latin (ilmiah) Bouea macrophylla. Pohon
gandaria juga ditetapkan sebagai flora identitas dari provinsi Jawa Barat,
mendampingi macan tutul (Panthera pardus) yang ditetapkan sebagai fauna
identitas provinsi Jawa Barat.Ciri-ciri. Pohon gandaria (Bouea
macrophylla) mempunyai tinggi hingga mencapai 27 meter. Pohon yang
ditetapkan sebagai flora identitas Jawa Barat ini memiliki tajuk yang membulat,
rimbun dengan untaian daunnya yang berjuntai. Pohon ini lambat pertumbuhannya.
Pemanfaatan. Gandaria dimanfaatkan
mulai dari buah, daun, hingga batangnya. Buah gandaria yang masih muda banyak
dimanfaatkan sebagai rujak atau sebagai campuran pada sambal gandaria yang
banyak diminati di Jawa Barat (Sunda). Buah Gandaria yang masih muda dapat pula
diramu menjadi rujak Kanistren yang dipergunakan dalam upacara Tebus
Wetengan pada saat wanita sunda hamil 7 bulan. Selain dibuat asinan dan
sirup buah gandaria yang sudah matang juga dapat dikonsumsi (dimakan) langsung.
Daun gandaria yang masih muda sering kali dimanfaatkan sebagai lalap. Sedangkan
batang pohon gandaria bisa digunakan sebagai papan dan bahan bangunan lainnya.
Di samping manfaat dari buah, daun, dan batang (kayu) gandaria. Pohon ini juga
cocok ditanam di halaman sebagai tanaman peneduh karena memiliki tajuk yang
lebat. So, gak ada salahnya ikut berpartisipasi dalam program one man one tree
sekaligus mensukseskan tahun 2010 sebagai Tahun internasional Biodiversity dengan
menanam pohon gandaria.
11.Tanaman
Sirih Khas Kepulauan Riau.


Sirih merupakan tanaman khas
atau Flora Identitas provinsi Kepulauan Riau. Tanaman yang konon asli Indonesia
dan tumbuh merambat pada batang pohon lain ini ditetapkan sebagai maskot
(identitas) provinsi kepulauan ini.
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap
12.Bunga
Bangkai Khas Bengkulu


Bunga bangkai atau suweg raksasa
atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum
Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari
Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk)
terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas
(juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya
berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang
dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi
bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga
bangkai dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah mengenal
Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga
bangkai yang juga besar.
Bunga bangkai sekarang telah
tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun
botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang muncul
seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian
banyak pengunjung. Uniknya banyak pengunjung datang untuk "menikmati
bau"nya.
13.Anggrek
Larat Khas Maluku


Anggrek Larat (Dendrobium
phalaenopsis) termasuk anggrek langka dari Maluku. Bahkan anggrek
Larat termasuk satu dari 12 spesies anggrek langka yang dilindungi di
Indonesia. Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) juga ditetapkan
sebagai flora identitas provinsi Maluku. Anggrek ini dinamakan Anggrek Larat
karena pertama kali ditemukan di pulau Larat, Tanimbar, Maluku. Namun karena
keindahannya, semakin hari anggrek larat semakin langka di habitat aslinya.
Anggrek Larat yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Cooktown
Orchid, berkerabat dekat dengan beberapa jenis anggrek lainnya seperti
Anggrek Merpati, Anggrek Albert, Anggrek Stuberi, Anggrek Jamrud, Anggrek
Karawai, dan Anggrek Kelembai. Dalam bahasa latin tumbuhan ini dikenal sebagai Dendrobium
phalaenopsis dengan sinonim Vappodes phalaenopsis, dan Dendrobium
bigibbum.
Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) yang pertama kali di
temukan di pulau Larat, Maluku tumbuh baik di daerah panas, pada
ketinggian antara 0 – 150 m dpl. Di habitat aslinya, Anggrek yang dijadikan
bunga maskot provinsi Maluku ini tumbuh pada pohon-pohonan dan karang-karangan
kapur yang mendapat sinar matahari cukup.
14.Tanaman
Cengkeh Khas Maluku Utara


Cengkeh (Syzygium aromaticum,
syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves,
adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih
adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di
negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia.
Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain
itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.
Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara. Pohon
cengkih merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m,
mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai
buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar.
Cengkih akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm.Bunga
dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek
serta bertandan.
15.Tanaman Matoa Khas
Papua


Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman khas Papua dan
menjadi flora identitas Provinsi Papua Barat. Matoa termasuk ke dalam famili Sapindaceae.
Pohon matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup keras. Tinggi
pohon 50 m, akar papan tingginya mencapai 5 m, daun majemuk berseling, bersirip
genap, tangkai daun panjang ± 1 m, anak daun 4 – 13 pasang bentuknya bundar
memanjang dengan tepi yang bergerigi. Mahkota bunga agak berbulu pada bagian
luar, kelopak bunga agak menyatu.
Tanaman ini mudah diperbanyak/ dikembang biakkan melalui
biji, dan cara lain seperti cangkok serta okulasi. Matoa tumbuh di daerah yang
sejuk atau dengan kata lain lebih mudah tumbuh di pada ketinggian 900 – 1700 m
dpl, topografi datar atau miring, meskipun dapat pula tumbuh di dataran rendah,
dengan waktu berbunga bulan Juli – Agustus dan berbuah pada bulan November –
Februari.
Di Papua sendiri pohon matoa sebenarnya tumbuh secara
liar di hutan-hutan. Ini adalah sejenis tumbuhan rambutan, atau dalam ilmu
biologi disebut berasal dari keluarga rambutan-rambutanan (Sapindaceae).
Sedangkan jenisnya dalam bahasa latin disebut pometia pinnata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar