Laporan praktikum biokimia
KARBOHIDRAT
UJI
BENEDICT
Reva
Riski 1305101050006
Helmi
Supardi 1305101050016
Nisrina
Arifah 1305101050060
Saifullah 1305101050086
Agung
Aulia Saputra 1305101050133
LABORATORIUM
BIOKIMIA
PRODI
AGROTEKNOLOGI
UNSYIAH
2014
I.
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalarn alam.
Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH20; misalnya, rumus molekul
glukosa. ialah C6H12O6 (enam kali CH20). Senyawa ini pemah disangka
"hidrat dari karbon," sehingga disebut karbohidrat. Dalam tahun
1880-an disadari bahwa gagasan "hidrat dari karbon" merupakan gagasan
yang salah dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton
atau turunan mereka.
Karbohidrat sangat beranekaragam sifatnya. Misalnya, sukrosa (gula pasir) dan kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan. utama antara pelbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut gula sederhana) adalah satuan karbohidrat Yang tersederhana; mereka takdapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satu satuan. glukosa. dan satu satuan. fruktosa. Monosakarida dan disakarida larut dalam air dan umumnya terasa manis.
Karbohidrat yang tersusun dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk sebgai oligosakarida. Jika lebih dari delapan satuan monosakarida diperoleh dari hidrolisis, maka karbohidrat tersebut disebut polisakarida. Contoh polisakarida adalah pat,I, yang dijumpai dalam gandum dan tepung jagung, dan selulosa, penyusun yang bersifat serat dari tumbuhan dan komponen utama dari kapas.
Karbohidrat sangat beranekaragam sifatnya. Misalnya, sukrosa (gula pasir) dan kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan. utama antara pelbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut gula sederhana) adalah satuan karbohidrat Yang tersederhana; mereka takdapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satu satuan. glukosa. dan satu satuan. fruktosa. Monosakarida dan disakarida larut dalam air dan umumnya terasa manis.
Karbohidrat yang tersusun dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk sebgai oligosakarida. Jika lebih dari delapan satuan monosakarida diperoleh dari hidrolisis, maka karbohidrat tersebut disebut polisakarida. Contoh polisakarida adalah pat,I, yang dijumpai dalam gandum dan tepung jagung, dan selulosa, penyusun yang bersifat serat dari tumbuhan dan komponen utama dari kapas.
1.2.Tujuan
Percobaan
a. Mengenal
berbagai macam karbohidrat
b. Menjelaskan
cara pengujian tentang adanya karbohidrat
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Biomolekul
karbohidrat merupakan golongan utama bahan organik, dan ditemukan pada semua
bagian sel, terutama pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan paling banyak mengandung
karbohidrat, 50-80% bobot kering sel yaitu karbohidrat selulosa. Karbohidrat
juga merupakan komponen gizi utama bahan makanan yang berenergi lebih tinggi
dari biomolekul lain. Satu makromolekul karbohidrat adalah satu polimer alam
yang dibangun oleh monomer polisakarida. Kedudukan karbohidrat sangatlah
penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber
kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah
penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya mengubah
karbohirat (glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida untuk menghasilkan
energi. (Hawab, 2004).
Karbohidrat
sebenarnya merupakan nama umum senyawa-senyawa kimiawi berupa bentuk hidrat
dari karbon dan secara empiris mempunyai rumus umum (CH2O)n. Salah satu
perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya,
diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida.
Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisa karbohidrat dibagi
dalam 4 kelompok utama :
1. Monosakarida
Karbohidrat yang
tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih sederhana terdiri dari
satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang terdapat di dalam tubuh
ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida
Senyawa yang terbentuk dari gabungan 2 molekul atau lebih
monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Glikosida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan molekul
non gula.
4. Polisakarida
Semua jenis karbohidrat baik mono, di maupun polisakarida
akan berwarna merah. Apabila larutannya (dalam air) dicampur dengan beberapa
tetes larutan alpha naphtol dan kemudian dialirkan pada asam sulfat pekat
dengan hati-hati sehingga tidak tercampur (Fessenden 1986).
Banyak
tes digunakan untuk mengetahui karakteristik karbohidrat. Uji Molisch adalah
pengujian paling umum untuk semua karbohidrat, ini berdasarkan kemampuan
karbohidrat untuk mengalami dehidrasi asam katalis untuk menghasilkan fulfural
atau 5 hydroxymethylfurfural. Uji Selliwanoff digunakan untuk membedakan ketosa
(enam karbon gula yang mengandung keton pada ujung sisi) dan aldosa (enam
karbon gula yang mengandung aldehid pada ujung). Keton mengdehidrasi dengan
cepat menghasilkan 5 hydroxymethylfurfural,sedangkan aldosa lebih lambat.
Sekali 5 hydroxymethylfurfural dihasilkan, akan bereaksi dengan resosinol
menghasilkan warna merah. Uji Benedict digunakan untuk menentukan monosakari
dan disakarida yang mengandung grup aldehid yang dapat dioksidasi asam
karboksil. Gula akan mereduksi ion kupri pada larutan Benedict. Uji Barfoed
untuk memisahkan antara monosakarida dengan disakarida
yang dapat mereduksi ion kupri. Reagen barfoed bereaksi dengan monosakarida
untuk menghasilkan kupri oksida lebih cepat dibanding disakarida (Eaton,1980).
III.
BAHAN DAN METODE
PERCOBAAN
3.1.Alat
dan Bahan
Alat :Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet volume
Pemanas/hot plate
Beaker glass
Bahan :Glukosa 1%
Fruktosa 1%
Sukrosa 1%
Air
Reagen benedict
3.2.Metode
Percobaan
a. Siapkan
4 tabung reaksi.
b. Isi
glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1% , dan air sebanyak 1 ml pada masing-masing
tabung reaksi.
c. Tambahkan
2 ml reagent pada masing-masing tabung.
d. Amati
perubahan yang terjadi
e. Panaskan
pada suhu 100 selama 10 menit.
f. Ulangi
percobaan sekali lagi.
g. Amati
perubahan yang terjadi.
IV.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1.Hasil
Percobaan
Gambar
hasil percobaan kelompok 1
No.
|
Larutan uji
|
Warna awal larutan uji
|
Setelah ditambah reagen benedict
|
Setelah dipanaskan
|
Warna Endapan
|
Hasil
|
1.
|
Glukosa
|
Bening
|
Biru
|
Biru
keruh
|
Merah
(banyak endapan)
|
(+)
|
2.
|
Fruktosa
|
Bening
kuning
|
Biru
|
Orange
tidak pekat
|
Merah
|
(+)
|
3.
|
Sukrosa
|
Bening
|
Biru
|
Biru
kehijauan
|
Merah(sedikit
endapan)
|
(+)
|
4.
|
Air
|
Bening
|
Biru
|
Biru
bening
|
Tidak
ada endapan
|
(-)
|
Ket: (+) gula pereduksi
(-) gula non pereduksi
Gambar
hasil percobaan kelompok 2
No.
|
Larutan uji
|
Warna awal larutan uji
|
Setelah ditambah reagen benedict
|
Setelah dipanaskan
|
Warna Endapan
|
Hasil
|
1.
|
Glukosa
|
Bening
|
Biru
|
Biru
keruh
|
Merah
(sedikit endapan)
|
(+)
|
2.
|
Fruktosa
|
Bening
kuning
|
Biru
|
Orange
tidak pekat
|
Merah
|
(+)
|
3.
|
Sukrosa
|
Bening
|
Biru
|
Biru
kehijauan
|
Merah(sedikit
endapan)
|
(+)
|
4.
|
Air
|
Bening
|
Biru
|
Biru
bening
|
Tidak
ada endapan
|
(-)
|
Ket: (+) gula pereduksi
(-) gula non pereduksi
Gambar
hasil percobaan kelompok 3
No.
|
Larutan uji
|
Warna awal larutan uji
|
Setelah ditambah reagen benedict
|
Setelah dipanaskan
|
Warna Endapan
|
Hasil
|
1.
|
Glukosa
|
Bening
|
Biru
|
Biru
keruh
|
Merah
(banyak endapan)
|
(+)
|
2.
|
Fruktosa
|
Bening
kuning
|
Biru
|
Orange
tidak pekat
|
Merah
|
(+)
|
3.
|
Sukrosa
|
Bening
|
Biru
|
Biru
kehijauan
|
Merah(sedikit
endapan)
|
(+)
|
4.
|
Air
|
Bening
|
Biru
|
Biru
bening
|
Tidak
ada endapan
|
(-)
|
Ket: (+) gula pereduksi
(-) gula non pereduksi
Gambar
hasil percobaan kelompok 4
No.
|
Larutan uji
|
Warna awal larutan uji
|
Setelah ditambah reagen benedict
|
Setelah dipanaskan
|
Warna Endapan
|
Hasil
|
1.
|
Glukosa
|
Bening
|
Biru
|
Biru
keruh
|
Tidak
ada endapan
|
(+)
|
2.
|
Fruktosa
|
Bening
kuning
|
Biru
|
Orange
tidak pekat
|
Merah
|
(+)
|
3.
|
Sukrosa
|
Bening
|
Biru
|
Biru
kehijauan
|
Merah(sedikit
endapan)
|
(+)
|
4.
|
Air
|
Bening
|
Biru
|
Biru
bening
|
Tidak
ada endapan
|
(-)
|
Ket: (+) gula pereduksi
(-) gula non pereduksi
Gambar
hasil kelompok 5
No.
|
Larutan uji
|
Warna awal larutan uji
|
Setelah ditambah reagen benedict
|
Setelah dipanaskan
|
Warna Endapan
|
Hasil
|
1.
|
Glukosa
|
Bening
|
Biru
|
Biru
keruh
|
Merah
(banyak endapan)
|
(+)
|
2.
|
Fruktosa
|
Bening
kuning
|
Biru
|
Orange
tidak pekat
|
Merah
|
(+)
|
3.
|
Sukrosa
|
Bening
|
Biru
|
Biru
kehijauan
|
Merah(sedikit
endapan)
|
(+)
|
4.
|
Air
|
Bening
|
Biru
|
Biru
bening
|
Tidak
ada endapan
|
(-)
|
Ket: (+) gula pereduksi
(-) gula non pereduksi
4.2.Pembahasan
Berdasarkan percobaan ini didapatkan bahwa hasil uji positif di
tunjukkan oleh glukosa, fruktosa dan sukrosa. Namun tidak pada air.setelah
dicampurkan dengan reagent beneduct, pada
glukosa berwarna biru dan terdapat endapan berwarna merah namun ada yang banyak
ada juga yang sedikit, pada fruktosa larutan berubah warna menjadi warna orange
dan agak pekat dan terdapat endapan berwarna merah namun , pada sukrosa larutan
berwarna biru kehijauan dan terdapat endapan berwarna merah di bawahnya namun
sedikit, sedangkan air berwarna biru bening dan tidak menghasilkan endapan.
Dalam hal ini dapat di ketahui bahwa fruktosa mengandung karbohidrat yang
sangat tinggi, namun pada air tidak mengandung katbohidrat sama sekali.
V.
KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1.Kesimpulan
Dari
praktikum uji benedict tersebut, didapatkan kesimpulan sebagai berukit:
a. Biomolekul karbohidrat merupakan
golongan utama bahan organik, dan ditemukan pada semua bagian sel, terutama
pada sel tumbuhan
b. Karbohidrat sebenarnya merupakan
nama umum senyawa-senyawa kimiawi berupa bentuk hidrat dari karbon dan secara
empiris mempunyai rumus umum (CH2O)n.
c. Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap
zat-zat penghidrolisa karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu
monosakarida, oligisakarida, glikosida, dan polisakarida
d. Uji Benedict digunakan untuk menentukan monosakarda dan
disakarida yang mengandung grup aldehid yang dapat dioksidasi asam karboksil.
5.2.Saran
DAFTAR
PUSTAKA
Eaton,David C.
1980. The World of Organic Chemistry.Mc-Graw-Hill Book
Company. New york.
Feseenden dan Fessenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia
Organik. Jakarta: Binarupa Aksara
Hawab, HM. 2004.Pengantar
Biokimia.Jakarta : Bayu Media Publishing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar