Laporan Pratikum Biokimia
PROTEIN
UJI
BIURET
Oleh
:
Kelompok
II (dua)
Kelas
I (satu)
REVA
RISKI (130510105006)
HELMI
SUPARD I (1305101050016)
NISRINA
ARIFAH (1305101050060)
SAIFULLAH (1305101050086)
AGUNG
AULIA SAPUTRA (1305101050133)
LABORATORIUM ILMU DAN TEKNOLOGI
BENIH
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2014
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Protein
merupakan komponen utama semua sel mahluk hidup. Protein berfungsi sebagai
pembentuk struktur sel yang menghasilkan hormon, enzim, dan lain-lain. Ditinjau
dari segi kimia, protein merupakan suatu senyawa polimer dari asam amino dengan
berat molekul tinggi (104 sampai 106).
Asam
amino merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsi amino (- NH2) dan
asam karboksilat (- COOH) pada molekul yang sama. Asam amino
merupakan monomer yang menyusun polimer-polimer pada prtein.Asam amino dapat
mengalami proses hidrilisis yang menghasilkan hidrolisat protein.Hidrolisat
protein didefinisikan sebagai protein yang mengalami degradasi hidrolitikdengan
asam atau basa kuat dengan hasil akhir berupa campuran beberapa hasil.
Fungsihidrolisat protein dapat sebagai penyedap atau sebagai intermedia tes
untuk isolasi danmemperoleh asam amino secara individu atau dapat pula untuk
pengobatan yaitu sebagaidiet untuk penderita pencernaan. Dengan menggunakan
teknik kromatografi, berbagai macam asam amino dalamhidrolisat protein dapat
diidentifikasi. Kromatografi digunakan untuk memisahkansubstansi campuran
menjadi komponen-komponennya.Selain teknik ini, ada berbagaicara dalam
pengujian terhadap protein yaitu dengan reaksi uji asam amino dan reaksi
ujiprotein. Reaksi uji asam amino sendiri terdiri dari 6 macam uji yaitu: uji
millon, ujihopkins cole, uji belerang, uji xantroproteat, dan uji biuret.
Sedangkan untuk uji protein,berdasarkan pada pengendapan oleh garam,
pengendapan oleh logam dan alkohol. Sertauji koagulasi dan denaturasi protein.
Pada uji asam amino terdapat uji bersifat umum danuji berdasakan jenis asam
aminonya. Seperti halnya uji millon bersifat spesifik terhadaptirosin, uji
Hopkins cole terhadap triptofan, uji belerang terhadap sistein, uji biuret
1.2 Tujuan
Menguji kualitaif protein dengan uji buret
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Kata protein sebenarnya berasal dari kata Yunani yang
berarti protein pertama yang paling penting. Asal dari kata protos. Protein
terdiri dari bermacam-macam golongan makromolekul heterogen. Walaupun demikian
semuanya merupakan turunan dari polipeptida dengan berat molekul yang
tinggi.secara kimia dapat dibedakan antara protein sederhana yang terdiri dari
polipeptida dengan berat molekul yang tinggi.
Secara kimia dapat dibedakan antara protein sederhana yang
terdiri daripolipeptida dan protein kompleks yang mengandung zat-zat makanan
tambahan seperti hern. Karbohidrat, lipid atau asam nukleat.untuk protein
kompleks, bagian polipeptida dinamakan aproprotein dan keseluruhannya dinamakan
haloprotein. Secara fungsional protein juga menunjukkan banyak perbedaan. Dalam
sel mereka berfungsi sebagi enzim, bahan bangunan, pelumas dan molekul pengemban.
Tapi sebenarnya protein merupakan polimer alam yang tersusun dari berbagai asam
amino melalui ikatan peptide(Hart, 1987)
Protein adalah suatu senyawa organic yang mempunyai berat
molekul besar antara ribuan hingga jutaan satuan (g/mol). Protein tersusun dari
atom-atom C, H, O dan N ditambah beberapa unsur lainnya seperti P dan S. Atom-atom
itu membentuk unit-unit asam amino. Urutan asam amino dalam protein maupun hubungan
antara asam amino satu dengan yang lain, menentukan sifat biologis suatu
protein(Girinda, 1990).
Protein adalam sumber asam amino yang mengandung unsur C, H,
O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidrat. Molekul protein
mengandung gula terpor belerang, dan ada jenis protein yang mengandung unsur
logam seperti besi dan tembaga( Winarno, 1997).
III.
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu
dan Tempat
Praktikum biokimia ini berlangsung
pada hari Senin tanggal 24 Maret 2014.
Bertempat di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas
Syiah Kuala.
3.2. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Tabung reaksi Albumin
20%
Rak tabung reaksi Casein 20%
Pipet volume Putih Telur
Pipet tetes aquades
NaOH 0,1 N
CuSO4
0,1 N
3.3. Cara Kerja
a.
disiapkan 4 tabung reaksi
b.
diisi dengan albumin, casein, putih telur dan aquades sebanyak 1 ml pada tiap-tiap tabung.
c.
ditambahkan NaOH1 ml dan CuSO4 0,1 N sebanyak 2 tetes pada keempat tabung
d.
duilangi percobaan sekali lagi
e.
diamati perubahan yang terjadi
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan kelompok 1
No.
|
Larutan yang dicampurkan
|
Warna yang dihasilkan
|
Adanya protein
|
1.
|
Casein+NaOH+CuSO4
|
Ungu
muda dan ada endapan
|
(+)
|
2.
|
Putih
telur+NaOH+CuSO4
|
Ungu,
dan ada endapan
|
(+)
|
3.
|
Albumin
+NaOH+CuSO4
|
Biru
kehitam-hitaman
|
(+)
|
4.
|
Aquades
+NaOH+CuSO4
|
Biru
cerah dan ada endapan berwarna biru
|
(-)
|
Hasil
pengamatan kelompok 2
No.
|
Larutan yang dicampurkan
|
Warna yang dihasilkan
|
Adanya protein
|
1.
|
Casein+NaOH+CuSO4
|
Ungu
muda dan ada endapan
|
(+)
|
2.
|
Putih
telur+NaOH+CuSO4
|
Ungu,
dan ada endapan
|
(+)
|
3.
|
Albumin
+NaOH+CuSO4
|
Abu-abu
dan tidak ada endapan
|
(+)
|
4.
|
Aquades
+NaOH+CuSO4
|
Bening
dan ada endapan berwarna biru
|
(-)
|
Hasil
pengamatan kelompok 3
No.
|
Larutan yang dicampurkan
|
Warna yang dihasilkan
|
Adanya protein
|
1.
|
Casein+NaOH+CuSO4
|
Ungu
muda dan ada endapan
|
(+)
|
2.
|
Putih
telur+NaOH+CuSO4
|
Ungu,
dan ada endapan
|
(+)
|
3.
|
Albumin
+NaOH+CuSO4
|
Abu-abu
dan tidak ada endapan
|
(+)
|
4.
|
Aquades
+NaOH+CuSO4
|
Biru
cerah
|
(-)
|
Hasil
pengamatan kelompok 4
No.
|
Larutan yang dicampurkan
|
Warna yang dihasilkan
|
Adanya protein
|
1.
|
Casein+NaOH+CuSO4
|
Ungu
muda dan ada endapan
|
(+)
|
2.
|
Putih
telur+NaOH+CuSO4
|
Ungu,
dan ada endapan
|
(+)
|
3.
|
Albumin
+NaOH+CuSO4
|
Biru
kehitam-hitaman dan ada endapan
|
(+)
|
4.
|
Aquades
+NaOH+CuSO4
|
Kuning,
ada endapan berwarna biru
|
(-)
|
Hasil
pengamatan kelompok 5
No.
|
Larutan yang dicampurkan
|
Warna yang dihasilkan
|
Adanya protein
|
1.
|
Casein+NaOH+CuSO4
|
Ungu
muda dan ada endapan
|
(+)
|
2.
|
Putih
telur+NaOH+CuSO4
|
Ungu,
dan tidak ada endapan
|
(+)
|
3.
|
Albumin
+NaOH+CuSO4
|
Biru
kehitam-hitaman dan tidak ada endapan
|
(+)
|
4.
|
Aquades
+NaOH+CuSO4
|
Kuning,
ada endapan berwarna biru
|
(-)
|
4.2 Pembahasan
Pada praktikum uji kualitatif protein
ini akan diamati adanya protein pada larutan putih telur. Casein, albumin dan
aquades melalui uji biuret
Pada uji biuret, awalnya larutan putih
telur berwarna putih bening, kemudian ketika ditambahkan dengan NaOH 1 ml,
larutan tidak berubah warna putih bening, setelah itu ketika ditambahkan dengan
2 tetes CuSO4, larutan berubah menjadi berwarna ungu pada bagian
atasnya. Dalam hal
ini terbentuknya warna ungu menunjukkan bahwa pada larutan putih telur
tersebut mengandung protein.
Sama halnya pada pengujian casein yang menghasilkan warna
ungu dan ini menunjukkan bahwa casein mengandung protein. Namun sebenarnya pada
albumin warna yang dihasilkan ialah warna ungu namun dalam percobaan ini
terjadi kesalahan. Jadi albumin juga mengandung protein.
Dalam uji biuret, bila suatu peptida dan protein dimasukkan
kedalam larutan encer kuprisulfat dalam basa kuat, maka warna biru pucat pada
larutan akan berubah menjadi violet. Warna yang terbentuk sama dengan warna
yang dibentuk oleh biuret, bila diperlakukan sama seperti pada praktikum kali
ini, sehingga uji ini dinamakan uji biuret.
Pembahasan
Larutan :
·
1 N NaOH = jumlah molekul equivalen terlarut
berat molekul :
1 larutan : 1000 ml Na : 23
= 40 gr O :
16
1000 ml H :
1
0,1
N NaOH = 40/10
1000 ml
= 4 gr atau 1 gr
1000 ml 250 ml
= 0,004 gr/ml atau
250 ml
1 gr
·
1 N CuSO4 = jumlah molekul equivalen terlarut berat molekul :
1 larutan : 1000 ml
Cu : 63
= 159 gr
S : 32
1000 ml O4 : 16 x 4 = 64
0,1
N CuSO4 = 159/10
1000 ml
= 15,9 gr atau
3,975 gr
1000 ml 250
ml
=
0,0159 gr/ml atau 250
ml
1 gr
Casein 20% = 1000 ml
Albumin
20% = 800 ml air
Putih
telur = 200 gr casein
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari
percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.
Protein adalah suatu senyawa organic yang mempunyai berat
molekul besar antara ribuan hingga jutaan satuan (g/mol).
b.
Protein adalam sumber asam amino yang mengandung unsur C, H,
O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidrat.
c.
Dalam hal ini terbentuknya warna ungu menunjukkan
bahwa pada larutan yang diujikan tersebut mengandung protein.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikum harus dilakukan benar-benar
mengikuti prosedur kerja yang ada. Agar tidak terjadinya kesalahan. Sehingga
apa yang dipraktikan sesuai dengan teori yang telah dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
Girindra,
A. 1986. BIOKIMIA I. Gramedia. Jakarta
Hart, H. 1987.KIMIA ORGANIK. alih
bahasa:Sumarni Ahmadi, Erlangga.Jakarta
Winarno, F.G. 1997. KIMIA PANGANdan
GIZI, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar