Laporan
Pratikkun Fisiologi Tumbuhan
EFEK
AUKSIN PADA PERISTIWA APIKAL DOMINAN
OLEH
:
KELOMPOK
1
KELAS
1
Nama NIM
Mizan
Maulana 0905101050029
Cut
Zarra Fazia 1305101050014
Maulida
Ariandy S. 1305101050026
Andi
Fahreza 1305101050094
Rouzatul
Nafisah 1305101050128
LABORATORIUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
PRODI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM
– BANDA ACEH
2014
I.PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
fisologi tumbuhan, apikal dominan adalah suatu prinsip distribusi auksin dalam
organisasi tumbuhan, dengan menekankan pertumbuhan ke arah atas (apikal) dan
mengesampingkan percabangan (lateral). Auksin sebagai faktor penyebab dominasi
apical ini merupakan hormon yang diproduksi secara alamiah dalam tumbuh
tanaman. Auksin banyak digunakan dalam kerja mikropropagasi dan bekerja sama
dengan medium makanan ( nutrien ) untuk memelihara pertumbuhan kalus, suspensi
sel atau organ ( seperti meristem, tunas dan ujung akar ) dan mengatur
morfogenesis.
Auksin
berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel. Hormone auksin
dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh). Jika terkena cahaya matahari,
auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang
tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena
cahaya matahari. Akibatnya, tumbuhan akan memmbengkok ke arah cahaya matahri.
Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi pemanjangan,
pembelahan, dan siferensiasi sel tumbuhan.
Auksin
yang dihasilkan pada tunas apical (ujung) batang dapat menghambat tumbuhnya
tunas lateral (samping) atau tunas ketiak. Bila tunas apical batang dipotong,
tunas lateral akan menumbuhkan daun-daun. Peristiwa ini disebut dominansi apikal.
Pada praktikum ini akan melihat bagaimana pola pertumbuhan tunas aksiler di
bawah pucuk.
B.Tujuan
Untuk
mengetahui efek IAA pada gejala apical dominan.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Auksin adalah salah satu hormon
tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan (growth and
development) suatu tanaman. Kata Auksin
berasal dari bahasa Yunani auxein yang berarti meningkatkan. Sebutan ini digunakan oleh Frits Went (1962)
untuk senyawa yang belum dapat dicirikan tetapi diduga sebagai penyebab
terjadinya pembengkokan koleoptil kearah cahaya (Yox, 2008).
Pada pertumbuhan tanaman terdapat
persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhannya Selama
masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak
tertentu dari pucuk. Pada batang sebgaian besar, kuncup apikal memberi pengaruh
yang menghambat kuncup terhadap tunas lateral dengan mencegah atau menghambat
perkembangannya. Produksi kuncup yang tidak berkembang mengandung pertahanan
pasif karena bila kuncup rusak kuncup samping akan tumbuh dan menjadi tajuk
(Hilman,1984)
Dominansi pertumbuhan terdapat dibagian apeks atau ujung organ,
yang disebut sebagian dominansi apikal. Dominansi apikal diartikan sebagai
persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan.
Sedangkan menurut dominansi apikal merupakan konsentrasi pertumbuhan pada ujung
tunas tumbuhan, dimana kuncup terminal secara parsial menghambat pertumbuhan
kuncup aksilar (Dartius, 1991).
Dominansi
apikal atau dominanis pucuk biasanya menandai pertumbuhan vegetatif tanaman
yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominansi apikal setidaknya
berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan lateral. Selama masih ada tunas pucuk,
pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk.
Dominasi pucuk dapat dikurangi dengan memotong bagian pucuk tumbuhan yang akan
mendorong pertumbuhan tunas lateral
(Filter, 1991).
III.METEDELOGI PERCOBAAN
A. Tempat
dan Waktu Percobaan
Tempat
Percobaan
: di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan,Gedung B Lantai II
Waktu Percobaan
: Kamis, 20 Maret 2014, pukul :
14.00 WIB
B.Bahan
dan Alat
1)
Tanaman kedelai
(Glycine max).
2)
Lart.IAA dalam
lanolin ( 0,1 dan 0,5 % )
C.Metode Kerja
1.
tiga polybag
disiapkan dan ditanami 6-8 biji kacang kedelai
2.
3 tanaman kacang
yang homogeny dipilih dari sejumlah biji yang tumbuh.
3.
Perlakuan :
a)
Tanaman pada pot
I dibiarkan tumbuh normal.
b)
Tanaman pada pot
II, bagian pucuk tanaman di potong,kemudian batang
c)
bekas potongan
diolesi dengan lanolin.
d)
Tanaman pot III,
bagian pucuk batangnya di potong, dan diolesi dengan IAA dalam lanolin
(0,1% atau 0,5%)
4.
Tanaman
diletakkan de green house dan di siram secukupnya.
5.
pertumbuhan
tunas ketiak diamati setelah 2 minggu.
IV.Hasil dan Pembahasan
A.Hasil
Percobaan
Dari
percobaan yang kami lakukan terhadap tanaman kedelai (Glycine max ) yang diberikan IAA dan lanolin dan
berikut hasil :
Sampel
tanaman
|
Objek
kontrol
|
Objek
Lanolin
|
IAA
0,1%
|
IAA
0,5%
|
1
|
12*
|
6
**
|
5
**
|
6
**
|
2
|
11*
|
5
**
|
5
**
|
7
**
|
3
|
12*
|
5
**
|
6
**
|
7
**
|
Rata-rata
|
12
|
6
|
5
|
7
|
Ket
: * = tunas tumbuh normal
* = tunas tumbuh menyirip kesamping
B.Pembahasan.
Dari
percobaan yang telah dilakukan menghasilkan data dimana pertumbuhan dengan IAA
lebih cepat dari pada lanolin.Hal demikian dapat membuktikan bahwa auksin
berperan aktif dalam aktifitas pertumbuhan tunas.Terlihat jelas perbedaan tunas
yang di beri lanolin dan IAA,dimana tunas yang di potong dan di beri lanolin
mengeras dan menghitam sedangkan pada tunas yang di berikan IAA hanya menguning
dan lunak.
Juga dapat di perhatikan dalam
pertumbuhan tunas di sampingnya bahwa yang lanolin lebih lambat tumbuh dari
pada tunas yang diberikan IAA.Hala ini membuktikan juga jika peran auksin
bejalan sesuai apa yang seharusnya.Terlebih lagi auksin yang konsentrasinya 0,5
% juga auksin alami yang ada pada tanaman itu sendiri.
Auksin
merupakan hormon pertumbuhan pada tumbuhan yang mempunyai peranan luas terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Sifat penting auksin adalah berdasarkan
konsentrasinya, dapat merangsang dan menghambat pertumbuhan. Auksin berperan
penting dalam perubahan dan pemanjangan sel. hormon auksin diproduksi secara
endogen pada bagian pucuk apikal tanaman. Fungsi dari hormon auksin ini dalah
membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun
pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan
sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah
V.PENUTUP
E.Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami
lakukan dapat di simpulkan bahwa :
1.
Apikal dominan
merupakan suatu prinsip distribusi auksin dalam organisasi tumbuhan, dengan
menekankan pertumbuhan ke arah atas (apikal) dan mengesampingkan percabangan
(lateral).
2.
Auksin sangat
mempengatuhi pertumbuhan tunas
3.
Lanolin lebih
lambat dalam merangsang pertumbuhan dari pada IAA.
4.
Auksin pada
tanaman lebih baik dari pada IAA buatan itu sendiri.
F.Saran
Usahakan percobaan ini dilakukan dengan teliti dan
hati-hati,agar hasil yang di tunjukan sesuai dengan yang kita harapkan dan di
perhatikan setiap waktu yang di tentukan agar hasilnya memuaskan.
DAFTAR
PUSTAKA
Dartius. 1991.
Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. USU-Press. Medan.
Filter, A. H. dan R. K.
M. Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta. http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/laporan-dominansi-apikal.html
. Di akses pada 17 mei 2014
Hilman. 1997.
Pertumbuhan Tanaman Tinggi. Cakrawala: Yogyakarta .
http://cangkulmania.blogspot.com/p/efek-auksin.html . Di akses pada 17 mei 2014.
Yox, 2008,
Agronomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. http://andialdimatoroputra.blogspot.com/2014/01/laporan-praktikum-fisiologi-tumbuhan_1282.html
. Akses pada 17 mei 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar