Pages

Minggu, 08 Maret 2015

Laporan Pratikkun Fisiologi Tumbuhan KURVA SIGMOID PERTUMBUHAN



Laporan Pratikkun Fisiologi Tumbuhan
KURVA SIGMOID PERTUMBUHAN
OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS 1
Nama                             NIM
Mizan Maulana              0905101050029
Cut Zarra Fazia              1305101050014
Maulida Ariandy S.       1305101050026
Andi Fahreza                 1305101050094
Rouzatul Nafisah           1305101050128
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2014
I.PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Proses pertumbuhan merupakan hal yang lazim bagi setiap tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan terjadi penambahan volume yang signifikan. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan suatu tanaman terus bertambah. Proses tumbuh sendiri dapat dilihat pada selang waktu tertentu, di mana setiap pertumbuhan tanaman akan menunjukkan suatu perubahan dan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva/diagram pertumbuhan.
      Pertumbuhan sendiri dapat diukur sebagai pertambahan panjang, lebar, atau luas, juga dapat diukur berdasarkan pertambahan volume, massa atau berat (segar atau kering). Pola pertumbuhan dapat dibagi dalam tiga fase pertumbuhan yaitu pertama fase logaritmik atau fase eksponensial, kemudian fase linier dan yang terakhir fase penurunan kadar cepat pertumbuhan yang kemudian disebut penuaan (senescene). Peningkatan kadar cepat pertumbuhan terjadi selama fase linier dan menurun menuju nol selama proses penuaan.
      Percobaan ini diadakan dengan melihat berapa rata-rata pertumbuhan daun dengan menggunakan kurva sigmoid tersebut. Tujuan diadakannya percobaan ini adalah untuk mengamati laju tumbuh daun sejak dari embrio dalam biji hingga daun mencapai ukuran tetap pada tanaman keledai (Glycine max).
B.Tujuan
            Meneliti laju tanaman sejak dari embrio dalam biji,stadia vegetative sampai tumbuhan mencapai stadia generative.



II.TINJAUAN PUSTAKA

            Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat dibalikkan dalam ukuran pada sistem biologi. Secara umum pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena organisme multisel tumbuh dari zigot, pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan biologis terjadi dengan dua fenomena yang berbeda antara satu sama lain. Pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel. Pertambahan volume sel merupakan hasil sintesa dan akumulasi protein, sedangkan pertambahan jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel (Kaufman, 1975).
            Pada setiap tahap dalam kehidupan suatu tumbuhan, sensitivitas terhadap lingkungan dan koordinasi respons sangat jelas terlihat. Tumbuhan dapat mengindera gravitasi dan arah cahaya dan menanggapi stimulus-stimulus ini dengan cara yang kelihatannya sangat wajar bagi kita. Seleksi alam lebih menyukai mekanisme respons tumbuhan yang meningkatkan keberhasilan reproduktif, namun ini mengimplikasikan tidak adanya perencanaan yang disengaja pada bagian dari tumbuhan tersebut (Campbell, 2002).
            Kurva pertumbuhan berbentuk S (sigmoid) yang ideal. Tiga fase utama biasanya mudah dikenali: fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan. Pada fase logaritmik, ukuran (v) bertambah secara eksponensial sejalan dengan waktu (t). Ini berarti bahwa laju pertumbuhan (dv/dt) lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus. Pada fase linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan. Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua (Salisbury dan Ross, 1992).


III.METEDELOGI PERCOBAAN

A.    Tempat dan Waktu Percobaan
Tempat Percobaan             : di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan,Gedung B Lantai II             
Waktu Percobaan              : Kamis,  13  Maret 2014, pukul : 14.00 WIB

B.Bahan dan Alat
Bahan :
a)      Jagung (Zea mays)
b)      Kedelai (Glicine max)
c)      Tomat (Lycopersicum esculentum)
Alat    :
a)      Kertas millimeter/mistar
b)      pisau silet
c)      pot/polybag yang berisi campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1, dua pot untuk setiap kelompok.

C.Metode Kerja
1)      Benih direndam dalam gelas piala selama 2-3 jam.
2)      10 benih yang baik di gunakan dalam percobaan.
3)      3 benih di kupas dan di buka kotiledonnya, panjang pada embrio di ukur dengan kertas millimeter dan juga nilai rata-ratanya.
4)      benih tersebut di tanam di dalam pot,disiram secukupnya dan di pelihara di dalam rumah kaca sampai berbunga, 2 tanaman disisakan pada umur 14 hari setelah tanam.
5)      pengamatan yang diadakan sebagai berikut :
a.       ukur tinggi tanaman diukur (mulai dari pangkal akar hingga titik pertumbuhan tertinggi) pada umur 7,14,21,28,35,42,49,56 hari setelah tanam (tiap minggu sampai tanaman berbunga.
b.      pengukuran dilakukan terhadap 2 tanaman, dan sisanya dibuang.
c.       rata-rata tinggi dari tiap-tiap seri pengukuran ditentukan.
d.      umur tanaman pada setiap pertumbuhan (vegetative (V) dan Generatif (R)).Stadia vegetative ditandai dengan betambahnya jumlah daun pada jagungatau cabang primer pada kedelai yang ditandai dengan V1,V2, ... dst,sedangkan stadia generative ditandai mulai dari saat berbunga, pengisian biji ditandai dengan R1,R2,... dst.
6)      Grafik tinggi tanaman dan stadia pertumbuhan tanaman(termasuk petiolnya) sebagai koordinat dan waktu pengukuran (umur tanaman) sebagai absisinya dibuat.
.




IV.Hasil dan Pembahasan
A.Hasil Percobaan
Berikut tabel hasil dari percobaan :
Tinggi Tanaman (cm)
Umur tanaman
Sampel
TOTAL
Rata-rata
1
2
7
4
3.5
7.5
3.75
14
5
4.5
9.5
4.75
21
11.5
10
21.5
10.75
28
17
16
33
16.5
35
21
18
39
19.5
42
22
20
42
21
49
25.5
24
49.5
24.75
56
28
26.5
54.5
27.25

Jumlah Daun (stadia pertumbuhan vegetatif (V))
Umur tanaman
Sampel
TOTAL
Rata-rata
1
2
7 (V1)
2
2
4
2
14 (V2)
4
4
8
4
21 (V3)
6
5
11
5.5
28 (V4)
8
7
15
7.5
35 (V5)
12
10
22
11
42 (V6)
13
11
24
12
49(V7)
11
10
21
10.5
56 (V8)
9
9
18
9

Jumlah bunga dan terbentuknya polong
(stadia pertumbuhan generative ®)

Umur tanaman
Sampel
TOTAL
Rata-rata
1
2
7
-
-
-
-
14
-
-
-
-
21
-
-
-
-
28
-
-
-
-
35
-
-
-
-
42 (R1)
4
2
6
3
49 (R2)
10
7
17
8.5
56 (R3)
15
9
24
12

                                                            Tinggi Tanaman

Jumlah Daun

Jumlah Bunga

B.Pembahasan.
            Percobaan ini dimulai dengan merendam biji kacang kedelai dalam air dengan maksud untuk memecah dormansinya. Kemudian mengukur panjang embrio beberapa sampel biji untuk melihat dan memastikan keadaan embrio sebelum ditanam. Kemudian sampel yang lain dari biji ditanam pada polybag untuk dilihat pertumbuhan dari tinggi tanaman sampai stadia generatif  yang di ukur setiap hari ke-7, 14, 21, 28, 35, 42, 49, dan 56.
            Kita dapat memperhatikan pertama kali adalah pertumbuhan tanaman yaitu pad tinggi tanaman.Di hari ke-7 pertumbahan masih bertahap yaitu 4 cm.Pada hari ke-14 menjadi 5 cm,tidak terlalu signifikan.Akan tetapi di hari selanjutnya pertumbuhan semakin lama semakin tinggi hingga pada hari ke-56 tumbuhan menjadi setinggi 28 cm.Hal yang sama juga terjadi pada pertambahan daun dimana jumlah daun pada hari ke-7 awalnya hanya ,kemudian di hari ke-14 menjadi 4 helai.Puncaknya pada hari ke-42 dimana helaian daun berjumlah 13.Di hari selanjutnya daun perlahan menua juga ada serangan hama yang tidak di duga menyebabkan helaian daun hanya 9 helai.
            Ini berarti bahwa laju pertumbuhan (dv/dt) lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus. Pada fase linear, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan. Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua.















V.PENUTUP
E.Kesimpulan
            Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat di simpulkan bahwa :
1.      Kurva sigmoid digunakan agar dapat memperhatikan tumbuh dan perkembangan tumbuhan.
2.      Laju tumbuh ada 3 fase yaitu dari embio,stadia vegetative sampai stadia generative.
3.      Laju pertumbuhan juga di pengaruhi oleh factor lingkungan.
4.      Percobaan ini dimulai dengan merendam biji kacang kedelai dalam air dengan maksud untuk memecah dormansinya

F.Saran
            Usahakan percobaan ini dilakukan dengan seksama,agar hasil yang di tunjukan sesuai dengan yang kita harapkan dan di perhatikan setiap waktu yang di tentukan .
                                                                                  







DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2002.. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.http://cangkulmania.blogspot.com/p/efek-auksin.html  . Di akses pada 17 mei 2014.
Kaufman, P. B. 1975.  Laboratory Experiment in Plant Physiology. Macmillan Publishing Co., Inc : New York
Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid Tiga Edisi Keempat. ITB-Press : Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar