Pages

Minggu, 08 Maret 2015

Laporan fistum Transpirasi



1.PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari- hari , kita tanpa sadar menyadari bahwa tumbuhan melakukan proses transpirasi . Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel .80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling besar peranannya dalam  transpirasi.Transpirasi berperan di dalam pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel , penyerapan dan pengangkutan air dan zat  hara, pengangkutan asimilat , membuang kelebihan air, pengaturan bukaan stomata dan mempertahankan suhu daun. 
Agar transpirasi dapat berjalan maka stomata harus membuka. Apabila stomata membuka, maka akan ada penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfir. Kalau tekanan uap air di atmosfir lebih rendah dari rongga antar sel, uap air dari rongga antar sel akan keluar ke atmosfi. Banyaknya stomata pada tanaman berbeda-beda antara spesies satu dengan spesies yang lain. Pada tanaman darat, umumnya stoma terdapat pada permukaan bawah daun dan  pada beberapa tanaman, stoma terdapat pada permukaan atas dan bawah daun.
Dalam pengamatan ini, kita ngin mengetahui kecepatan transpirasi yang kebanyakan terjadi pada permukaan daun sera menghitung kecepatan transpirasi yang terjadi pada daun tersebut. Transpirasi dapat terjadi pada kutikula, stomata, dan lentisel. Jumlah air yang dikeluarkan melalui transpirasi pada setiap tumbuhan tidak sama dan tergantung pada banyak faktor. Transpirasi dipengaruhi baik oleh faktor luar maupun faktor dalam.

B.     Hipotesa

Sebagian besar air akan mengalami transpirasi melalui daunnya sehingga berat tanaman menjadi lebih ringan akibat kehilangan air.





2.TINJAUAN PUSTAKA

Secara alamiah tumbuhan mengalami kehilangan air melalui penguapan. Proses kehilangan air pada tumbuhan ini disebut transpirasi. Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air dari udara yang lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar. Transpirasi penting bagi tumbuhan, karena berperan dalam hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam-garam mineral, mengatur suhu tubuh dengan cara melepaskan kelebihan panas dari tubuh, dan mengatur turgor optimum di dalam sel. (Benyamin,1993).
Permukaan daun yang dihiasi dengan bukaan yang secara kolektif disebut stomata, dan dalam kebanyakan tanaman mereka lebih banyak pada sisi bawah dedaunan. Transpirasi juga dapat mendinginkan tanaman dan memungkinkan aliran massa nutrisi mineral dan air dari akar ke tunas. Aliran massa air dari akar ke daun disebabkan oleh penurunan hidrostatik (air) tekanan di bagian atas dari tumbuhan karena difusi air dari stomata ke atmosfer. Air diserap pada akar dengan osmosis, dan semua nutrisi mineral dilarutkan perjalanan dengan melalui xilem. Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah.Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke daun melalui xilem( Siregar.2003).
Tumbuhan seperti pohon jati dan akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas.Pada tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean, tumbuhan jenis ini mematikan daunnya pada musim kemarau. Pada musim hujan daun tersebut tumbuh lagi.Tumbuhan yang hidup di gurun pasir atau lingkungan yang kekurangan air (daerah panas) misalnya kaktus, mempunyai struktur adaptasi khusus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada tumbuhan yang terdapat di daerah panas, jika memiliki daun maka daunnya berbulu, bentuknya kecil-kecil dan kadang-kadang daun berubah menjadi duri(Sasmitamihardja. 1996: 49).







3.METEDELOGI PERCOBAAN


A.        Tempat dan Waktu Percobaan

Tempat Percobaan             : di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Gedung Type B,Lantai II
Waktu Percobaan              : Kamis,  6  Maret 2014, pukul : 14.00 WIB

B.Bahan dan Alat

Bahan              : Tanaman Cabai dalam pot.
Alat                 : Kantong plastik,karet gelang,timbangan,kipas angina,dan leaf area meter.

C.    Metode Kerja

Adapun cara kerjanya adalah :
1.Bungksu pot dengan kantong plastik yang di ikat dengan karet gelang pada tanaman
2.Timbangan berat total tanaman dan pot
3.Letakkan tanaman di depan kipas angina selama 30 menit untuk meningkatkan laju transpirasi.
4.Timbang tanaman berulang-ulang dengan interval waktu 30 menit sebanyak 2 kali.
5.Letakkan di area yang terkena sinar matahari selama 2 hari.
6.Kemudian timbang lagi setelah 2 hari
8.pada akhir percobaan ukur luas daun dengan alat leaf area meter.
7.Hitunglah air yang hilang persatuan waktu.

D.Hasil dan Pembahasan
Berikut hasil percobaan laju transpirasi :
No.
Berat tanaman awal
Berat tanaman (ke-2) *
Berat tanaman (ke-3) **

Berat tanaman (Ke-4) ***
Luas Daun
1.
280 gram
270 gram
260 gram
270 gram
2 cm2

Jadi selisih antara berat awal – berat akhir = 280 – 260 = 20 gram

Ket : * = Setelah di kipas anginkan selama 30 menit pertama
        ** = Setelah di kipas anginkan selama 30 menit kedua
       ***= Setelah di letakkan di ruang terbuka selama 2 hari
Analisis Data
Dik : a = berat selisih tanaman = 10 gram
         b = waktu = 30 menit
         c = LTD = 2 cm2
        
Dit : Laju transpirasi ?
Jawab.
Laju Transpirasi = a/b/c
                           = 20 g/30 menit /2 cm2
                                     = 0,3333334 gr/menit/cm2




Pembahasan

            Data di atas merupaka hasil dari percobaan transpirasi pada tanaman cabai.dari langkah-langkah percobaan menimbulkan hasil yang berbeda-beda. Sebelum di lakukan penimbangan,pot tanaman di lapisi plastic agar transpirasi hanya terjadi pada daun. Pada penimbangan awal,berat tanaman ditambahkan dengan pot adalah 0,28 kg (setara dengan 280 gram). Setelah itu dikipas anginkan selam 30 menit,hasilnya adalah 0,27 kg (setara dengan 270 gram).Di pastikan lagi dengan di kipas anginkan selama 30 menit kedua hasilnya 0,26 kg (setara dengan 260 gram) dan ini sesuai hipotesa bahwa air semakin berkurang setelah di kipas anginkan.
            Akan tetapi,setelah di letakkan di  ruang terbuka selama 2 hari,berat tanaman bukan berkurang tetapi bertambah yaitu menjadi 0,27 kg (setara dengan 270 gram).Seharusnya berat pot dan tanaman berkurang,akan tetapi pada percobaan kali ini malah bertambah. Hal ini mungkin saja terjadi karena beberapa factor salah satunya ketika di letakkan di ruang terbuka,tanaman tersebut berada pada di area yang banyak tanaman rumput,ini membuat embun pada rerumputan tersebut dapat berpengaruh pada kadar air yang ada pada tanaman yang di jadikan bahan percobaan tersebut. Kemungkin lain yang dapat terjadi adalah karena factor hujan,akan tetapi selama percobaan hujan tidak terjadi,sehingga kemungkinan besar terjadi karena embun di sekitar tanaman.
            Walaupun demikian,hal ini juga membuktikan bahwa transpirasi sangat di pengaruhi oleh factor dalam juga factor luar.hal itu tidak dapat di tepiskan.Juga daun yang ada pada tanaman tersebut menguning.Hal ini terjadi karena tidak sepenuhnya air yang di uapkan kembali ke tumbuhan karena di lapisi plastik.maka dari itu,benarlah perkiraan bahwa trasnpirasi paling banyak terjadi pada bagian tumbuhan yang juga melangsungkan fotosintesis yaitu daun.

E.Kesimpulan
            Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat di simpulkan bahwa :
1.Sebagian besar transpirasi berlansung pada daun.
2.Transpirasi sangat di pengaruhi oleh factor dalam juga factor luar.
3.Uap air juga dapat keluar dari tanah
4.Transpirasi juga berfungsi untuk menstabilkan suhu pada daun ketika melakukan fotosintesis..
5.Tidak semua tanaman melakukan transpirasi pada saat melakukan fotosintesis,contoh kaktus.

F.Saran
            Usahakan percobaan ini dilakukan dengan teliti dan hati-hati ,agar hasil yang di tunjukan sesuai dengan yang kita harapkan.






















DAFTAR PUSTAKA

Benyamin, Lakitan. 1993. Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sasmitamihardja, Drajat. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Siregar, Arbayah. 2003. Anatomi Tumbuhan. ITB. Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar