1.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari- hari , kita tanpa sadar menyadari bahwa tumbuhan melakukan
proses transpirasi . Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap
air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati
stomata, lubang kutikula, dan lentisel .80% air yang ditranspirasikan
berjalan melewati lubang stomata, paling besar peranannya
dalam transpirasi.Transpirasi berperan di dalam pengangkutan air ke
daun dan difusi air antar sel , penyerapan dan pengangkutan air dan
zat hara, pengangkutan asimilat , membuang kelebihan air,
pengaturan bukaan stomata dan mempertahankan suhu daun.
Agar
transpirasi dapat berjalan maka stomata harus membuka. Apabila stomata membuka,
maka akan ada penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfir. Kalau tekanan
uap air di atmosfir lebih rendah dari rongga antar sel, uap air dari rongga
antar sel akan keluar ke atmosfi. Banyaknya stomata pada tanaman berbeda-beda
antara spesies satu dengan spesies yang lain. Pada tanaman darat, umumnya stoma
terdapat pada permukaan bawah daun dan pada beberapa tanaman, stoma terdapat
pada permukaan atas dan bawah daun.
Dalam
pengamatan ini, kita ngin mengetahui kecepatan transpirasi yang kebanyakan
terjadi pada permukaan daun sera menghitung kecepatan transpirasi yang terjadi
pada daun tersebut. Transpirasi dapat terjadi pada kutikula, stomata, dan
lentisel. Jumlah air yang dikeluarkan melalui transpirasi pada setiap tumbuhan
tidak sama dan tergantung pada banyak faktor. Transpirasi dipengaruhi baik oleh
faktor luar maupun faktor dalam.
B. Hipotesa
Sebagian
besar air akan mengalami transpirasi melalui daunnya sehingga berat tanaman
menjadi lebih ringan akibat kehilangan air.
2.TINJAUAN
PUSTAKA
Secara
alamiah tumbuhan mengalami kehilangan air melalui penguapan. Proses kehilangan
air pada tumbuhan ini disebut transpirasi. Pada transpirasi, hal yang penting
adalah difusi uap air dari udara yang lembab di dalam daun ke udara kering di
luar daun. Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik
air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh
dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar. Transpirasi penting bagi
tumbuhan, karena berperan dalam hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan
garam-garam mineral, mengatur suhu tubuh dengan cara melepaskan kelebihan panas
dari tubuh, dan mengatur turgor optimum di dalam sel. (Benyamin,1993).
Permukaan
daun yang dihiasi dengan bukaan yang secara kolektif disebut stomata, dan dalam
kebanyakan tanaman mereka lebih banyak pada sisi bawah dedaunan. Transpirasi
juga dapat mendinginkan tanaman dan memungkinkan aliran massa nutrisi mineral
dan air dari akar ke tunas. Aliran massa air dari akar ke daun disebabkan oleh
penurunan hidrostatik (air) tekanan di bagian atas dari tumbuhan karena difusi
air dari stomata ke atmosfer. Air diserap pada akar dengan osmosis, dan semua
nutrisi mineral dilarutkan perjalanan dengan melalui xilem. Lebih dari
20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air.
Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal
dari daun selain dari batang, bunga dan buah.Transpirasi menimbulkan arus
transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke daun
melalui xilem( Siregar.2003).
Tumbuhan
seperti pohon jati dan akasia mengurangi penguapan dengan
cara menggungurkan daunnya di musim panas.Pada
tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean, tumbuhan
jenis ini mematikan daunnya pada musim kemarau. Pada
musim hujan daun tersebut tumbuh lagi.Tumbuhan yang hidup
di gurun pasir atau lingkungan yang kekurangan air (daerah panas)
misalnya kaktus, mempunyai struktur adaptasi khusus untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada tumbuhan yang terdapat di daerah
panas, jika memiliki daun maka daunnya berbulu, bentuknya kecil-kecil dan
kadang-kadang daun berubah menjadi duri(Sasmitamihardja. 1996: 49).
3.METEDELOGI
PERCOBAAN
A.
Tempat
dan Waktu Percobaan
Tempat
Percobaan
: di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Gedung Type B,Lantai II
Waktu
Percobaan
: Kamis, 6 Maret 2014, pukul :
14.00 WIB
B.Bahan
dan Alat
Bahan :
Tanaman Cabai dalam pot.
Alat :
Kantong plastik,karet gelang,timbangan,kipas angina,dan leaf area meter.
C. Metode
Kerja
Adapun cara kerjanya
adalah :
1.Bungksu pot dengan
kantong plastik yang di ikat dengan karet gelang pada tanaman
2.Timbangan berat total
tanaman dan pot
3.Letakkan tanaman di
depan kipas angina selama 30 menit untuk meningkatkan laju transpirasi.
4.Timbang tanaman
berulang-ulang dengan interval waktu 30 menit sebanyak 2 kali.
5.Letakkan di area yang
terkena sinar matahari selama 2 hari.
6.Kemudian timbang lagi
setelah 2 hari
8.pada akhir percobaan
ukur luas daun dengan alat leaf area meter.
7.Hitunglah air yang
hilang persatuan waktu.
D.Hasil
dan Pembahasan
Berikut hasil percobaan
laju transpirasi :
No.
|
Berat
tanaman awal
|
Berat
tanaman (ke-2) *
|
Berat
tanaman (ke-3) **
|
Berat
tanaman (Ke-4) ***
|
Luas
Daun
|
1.
|
280
gram
|
270
gram
|
260
gram
|
270
gram
|
2
cm2
|
Jadi selisih antara berat awal – berat akhir = 280 –
260 = 20 gram
Ket : * = Setelah di kipas anginkan selama 30 menit
pertama
** =
Setelah di kipas anginkan selama 30 menit kedua
***=
Setelah di letakkan di ruang terbuka selama 2 hari
Analisis Data
Dik : a = berat selisih tanaman = 10 gram
b =
waktu = 30 menit
c =
LTD = 2 cm2
Dit : Laju transpirasi ?
Jawab.
Laju Transpirasi = a/b/c
= 20 g/30 menit /2 cm2
= 0,3333334
gr/menit/cm2
Pembahasan
Data di atas merupaka hasil dari percobaan transpirasi
pada tanaman cabai.dari langkah-langkah percobaan menimbulkan hasil yang
berbeda-beda. Sebelum di lakukan penimbangan,pot tanaman di lapisi plastic agar
transpirasi hanya terjadi pada daun. Pada penimbangan awal,berat tanaman ditambahkan
dengan pot adalah 0,28 kg (setara dengan 280 gram). Setelah itu dikipas
anginkan selam 30 menit,hasilnya adalah 0,27 kg (setara dengan 270 gram).Di
pastikan lagi dengan di kipas anginkan selama 30 menit kedua hasilnya 0,26 kg
(setara dengan 260 gram) dan ini sesuai hipotesa bahwa air semakin berkurang
setelah di kipas anginkan.
Akan tetapi,setelah di letakkan di ruang terbuka selama 2 hari,berat tanaman
bukan berkurang tetapi bertambah yaitu menjadi 0,27 kg (setara dengan 270
gram).Seharusnya berat pot dan tanaman berkurang,akan tetapi pada percobaan
kali ini malah bertambah. Hal ini mungkin saja terjadi karena beberapa factor
salah satunya ketika di letakkan di ruang terbuka,tanaman tersebut berada pada
di area yang banyak tanaman rumput,ini membuat embun pada rerumputan tersebut
dapat berpengaruh pada kadar air yang ada pada tanaman yang di jadikan bahan
percobaan tersebut. Kemungkin lain yang dapat terjadi adalah karena factor
hujan,akan tetapi selama percobaan hujan tidak terjadi,sehingga kemungkinan
besar terjadi karena embun di sekitar tanaman.
Walaupun demikian,hal ini juga membuktikan bahwa
transpirasi sangat di pengaruhi oleh factor dalam juga factor luar.hal itu
tidak dapat di tepiskan.Juga daun yang ada pada tanaman tersebut menguning.Hal
ini terjadi karena tidak sepenuhnya air yang di uapkan kembali ke tumbuhan
karena di lapisi plastik.maka dari itu,benarlah perkiraan bahwa trasnpirasi
paling banyak terjadi pada bagian tumbuhan yang juga melangsungkan fotosintesis
yaitu daun.
E.Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat di simpulkan
bahwa :
1.Sebagian besar
transpirasi berlansung pada daun.
2.Transpirasi sangat di
pengaruhi oleh factor dalam juga factor luar.
3.Uap air juga dapat
keluar dari tanah
4.Transpirasi juga
berfungsi untuk menstabilkan suhu pada daun ketika melakukan fotosintesis..
5.Tidak semua tanaman
melakukan transpirasi pada saat melakukan fotosintesis,contoh kaktus.
F.Saran
Usahakan
percobaan ini dilakukan dengan teliti dan hati-hati ,agar hasil yang di
tunjukan sesuai dengan yang kita harapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Benyamin, Lakitan.
1993. Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sasmitamihardja, Drajat. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Siregar, Arbayah. 2003. Anatomi Tumbuhan. ITB. Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar